Notifications
Latest Posts
Fenomena Ngiring dan Melinggihin

Fenomena Ngiring dan Melinggihin

Ngiring demikianlah sering kita dengar belakangan di masyarakat saat ini, apakah ada yang salah dengan kata Ngiring? Tentu tidak!namun Ngiring menjadi Fenomena baru saat ini, dimana banyak orang yang katanya Ngiring. Kalau Ngiring dan menjadi Pemangku disebuah Pura, itu terdengar sangat baik. Dalam artian orang tersebut akan ngayah selantang tuwuh di Pura tersebut dan melayani umat dalam hal keagamaan di Pura tersebut. Namun belakangan banyak didapatkan orang Ngiring tidak jelas dan disert…
Penyeneng/Tehenan/Pabuat – Cara Membuat beserta Makna

Penyeneng/Tehenan/Pabuat – Cara Membuat beserta Makna

Jenis jejaitan yang di dalamnya beruang tiga masing-masing berisi beras, benang, uang, nasi aon (nasi dicampur abu gosok) dan porosan, adalah jejahitan yang berfungsi sebagai alat ntuk nuntun, menurunkan Prabhawa Hyang Widhi, agar Baliau berkenan hadir dalam upacara yang diselenggarakan. Panyeneng dibuat dengan tujuan untuk membangun hidup yang seimbang sejak dari baru lahir hingga meninggal. Yang membentuk Penyeneng: Ruang 1, berisi Nasi segau yaitu nasi dicampur dengan abu/aon …
Banten Ajuman / Soda – Carta Membuat beserta makna

Banten Ajuman / Soda – Carta Membuat beserta makna

Ajuman disebut juga soda (sodaan) dipergunakan tersendiri sebagai persembahan ataupun melengkapi daksina, suci dan lain-lain. Bila ditujukan kehadapan para leluhur, salah satu peneknya diisi kunir ataupun dibuat dari nasi kuning, disebut "perangkat atau perayun" yaitu jajan serta buah-buahannya di alasi tersendiri, demikian pula lauk pauknya masing-masing dialasi ceper / ituk-ituk, diatur mengelilingi sebuah penek yang agak besar. Di atasnya diisi sebuah canang pesucian, canang b…
Mantram Tri Sandhya Beserta Artinya

Mantram Tri Sandhya Beserta Artinya

Pemujaan kepada Tuhan dapat dilaksanakan dengan banyak cara. Salah satu di antaranya ialah dengan bersembahyang tiap hari. Kita yang beragama Hindu bersembahyang tiga kali sehari, pagi, siang dan malam hari. Sembahyang demikian disebut sembahyang Trisandhya. Mantram yang dipakaipun disebut mantram Trisandhya. Mantram ini ditulis dalam bahasa Sansekerta, bahasa orang Hindu jaman dahulu. Kita boleh bersembahyang dengan duduk bersila, duduk bersimpuh atau berdiri tegak sesuai dengan tempa…
Sarana Pemuspan (Sarana Persembahyangan) Agama HINDU

Sarana Pemuspan (Sarana Persembahyangan) Agama HINDU

Ada 3 inti dari sarana pemuspan (persembahyangan) yang digunakan penganut Hindu Bali (Çiwa Buda), yaitu Bunga, Air dan Api. A. Bunga Fungsi bunga bila dipandang dari sudut persembahyangan adalah memiliki makna antara lain : 1.Sebagai simbol kekuatan Merutha (Angin) Bunga sebagai simbol kekuatan angin dengan prabhawa dari Sang Hyang Widhi yang disebut Sang Hyang Iswara. Dalam kekuatan Sang Hyang Iswara ini berfungsi sebagai peleburan letuhing sarira (kekotoran Jiwa) bertujuan untuk …
DAKSINA – Cara Membuat Daksina Beserta Makna

DAKSINA – Cara Membuat Daksina Beserta Makna

Daksina disebut Juga " YadnyaPatni " yang artinya istri atau sakti daipada yadnya. Daksina juga dipergunakan sebagai mana persembahan atau tanda terima kasih, selalu menyertai banten-banten yang agak besar dan sebagainya perwujudan atau pertapakan. Dalam lontar Yadnya Prakerti disebutkan bahwa Daksina melambangkan Hyang Guru/ Hyang Tunggal kedua nama tersebut adalah nama lain dari Dewa Siwa. Unsur-unsur yang membentuk daksina, diurut dari isi terbawah hingga diatas yaitu: …
Banten Oton/Ayaban Tumpeng 5 dan tumpeng 7

Banten Oton/Ayaban Tumpeng 5 dan tumpeng 7

Salah satu upakara mengenai Banten Oton/Ayaban Tumpeng 5 dan tumpeng 7  Banten Ayaban Tumpeng 5 , Terdiri dari: 1.   Peras: 2 tumpeng 2.   Pengambean: 2 tumpeng 3.   Dapetan : 1 tumpeng 4.   Gebogan 5.   Sesayut 6.   Rayunan 7.  Teterag Makna masing-masing banten tersebut adalah: 1. Peras Kata “Peras” berarti “Sah” atau “Resmi”, dengan demikian penggunaan banten “Peras” bertujuan untuk mengesahkan dan atau meresmikan suatu upacara yang telah diselenggarakan secara lahir bathi…
Makna Banten Mecaru , Segehan dan Tawur Bagi Umat HIndu

Makna Banten Mecaru , Segehan dan Tawur Bagi Umat HIndu

Makna Banten Mecaru , Segehan dan Tawur Banten yang berfungsi sebagai badan adalah banten ayaban. Sedangkan bante yang berfungsi sebagai kaki atau suku adalah Banten yang berada dipanggungan yang letaknya dijaba. Adapun Banten Caru merupakan simbol dari perut.  Kemudian berdasarkan lapisan yang menyusun tubuh manusia yakni: Badan Kasar atau Sthula Sarira yang terdiri dari Panca Maha Bhuta, Badan Astral atau Suksma Sarira yang terdiri dari Alam Pikiran (Citta, Budhi, Manah, Aha…
Kamus Agama Hindu Bali

Kamus Agama Hindu Bali

Setiap agama memiliki beragam istilah namun jika diterjemahkan dalam Agama Hindu Bali mungkin akan dapat memiliki kesamaan arti dan makna. Seperti halnya : Panjang Umur = Dirgayusa. Garam = Uyah Dresta = Aturan Dll Dan seluruhnya akan mempermudah untuk mengenal istilah masing-masing. Dan berikut ini merupakan kumpulan dan daftar Kamus dan istilah yang diterjemahkan dalam beberapa  Cepat Pintar Bahasa Bali di Fb  yaitu : Syukur = Angayubagia Amin = Swaha, sidhirastu Ikhlas =…
Mantram Penyucian (Mensucikan) Badan dan Sarana Sembahyang

Mantram Penyucian (Mensucikan) Badan dan Sarana Sembahyang

Sebelum memulai sembahyang, baik Panca Sembah, Tri Sandhya dll, beberapa mantram berikut disebutkan untuk  penyucian (mensucikan)  badan dan sarana persembahyangan, sebagaimana yang dijelaskan dalam sumber kutipan  Mantra Tri Sandhya dalam  Mantram Puja Tri Sandhya . Setelah duduk dengan tenang, dan suasananya telah tenang ucapkan mantram ini: Pranayama,  "Om prasada sthiti sarira siwa suci nirmalàya namah swàha" , artinya: Ya Tuhan, dalam wujud Hyang Siwa, hamba-Mu  te…
Setelah Segehan Wong-wongan, Kini Ada Lagi Upacara Nyejer Daksina untuk Melawan Virus Corona

Setelah Segehan Wong-wongan, Kini Ada Lagi Upacara Nyejer Daksina untuk Melawan Virus Corona

Langkah yang serius Pemerintah, PHDI dan Desa Adat se Bali untuk melawan Virus Corona tidak hanya Sekala himbauan Niskalapun terus dilakukan. Setelah sebelumnya masyarakat Bali telah dihimbau mengaturkan Segehan Wong-wongan selanjutnya Desa Adat akan dilanjutkan dengam melaksanakan upacara Nyejer Daksina. Apapun itu, sebagai masyarakat yang patuh dan percaya, saya siap melakukan apapun untuk kebaikan bersama. Semoga saja dengan ini virus Corona berlalu.
Pura Padharman Pusat Ida Bhatara Dalem Tarukan

Pura Padharman Pusat Ida Bhatara Dalem Tarukan

PURA DALEM TARUKAN Pura Padharman Pusat Ida Bhatara Dalem Tarukan Perjalanan panjang dari Ida Dalem Tarukan akibat pengungsian dari istana, akhirnya menjadi tonggak sejarah perjalanan di Desa Pulasari, Peninjauan, Tembuku, Bangli. Di sanalah berdiri kokoh Pura Padharman Pusat Ida Bhatara Dalem Tarukan. Setiap enam bulan sekali atau pada acara-acara lainnya menjadi perhatian umat sedharma terutama warih Dalem Tarukan. Pura Padharman Pusat Ida Bhatara Dalem Tarukan tidaklah sulit me…