Notifications

Ego Yang Tinggi Membuat Yadnya Itu Mahal

Ego Yang Tinggi Membuat Yadnya Itu Mahal

Pernahkah terbesit dalam pikiran semeton yang beragama Hindu maupun Non-Hindu,  berpikir bahwa menjadi umat Hindu memerlukan biaya yang besar untuk melaksanakan berbagai macam upacara-upacaranya? Marilah kita berasama-sama memahami mahal atau tidaknya beragama Hindu.

Ego Yang Tinggi Membuat Yadnya Itu Mahal

Jika terfokus pada tradisi Hindu di Bali yang beraneka upacara tentu mungkin akan ada yang berpendapat bahwa beragama Hindu mahal, terutama bagi yang masih awam dalam memahami Hindu. Sesungguhnya dalam Hindu tidak ada kata mahal, tidak ada kata murah.  Dalam Hindu yang menjadi tolak ukur ialah ketulusikhlasan umatnya dalam menjalankan ajaran dharma. Dan salah satu dalam menjalankan dharma ialah melalui Yadnya.

Yadnya adalah suatu karya suci yang dilaksanakan dengan ikhlas karena getaran jiwa/ rohani dalam kehidupan ini berdasarkan dharma, sesuai ajaran sastra suci Hindu yang ada (Kitab Suci Weda). Yadnya dapat pula diartikan memuja, menghormati, berkorban, mengabdi, berbuat baik (kebajikan), pemberian, dan penyerahan dengan penuh kerelaan (tulus ikhlas) berupa apa yang dimiliki demi kesejahteraan serta kesempurnaan hidup bersama dan kemahamuliaan Sang Hyang Widhi Wasa.

Jika dalam menjalankan upacara yadnya itu dikatakan mahal, itu kembali kepada tradisi adat dan budaya masyarakat setempat.  Karena Hindu adalah agama yang Universal, maka Hindu akan menyatu sesuai dengan adat dan budaya ditempat umatnya berada. Meskipun memiliki tradisi yang berbeda dalam menjalankan yadnya akan tetapi makna upacaranya tidaklah akan berubah.

Jika dalam menjalankan upacara yadnya masih dirasa mahal, sesungguhnya dalam Hindu telah menyediakan cara beragama yang semurah-murahnya. Dan sesungguhnya telah ada 3 tingkatan dalam menjalankan Upacara Yadnya, yaitu :
  • Nista  : tingkat upacara terkecil.
  • Madya : tingkat upacara sedang /sederhana
  • Utama : tingkat upacara besar.

Adanya pembagian tingkatan upacara dalam Hindu bukanlah bermaksud untuk membedakan atau mempertajam jarak antara yang kaya dan yang kurang mampu. Akan tetapi dengan tujuan agar semua umat Hindu dapat menjalankan yadnya sesuai dengan tingkat kemampuannya. Karena dalam Hindu tidak ada patokan baku mengenai besarnya upacara. Semua dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing umatnya.

Jadi kesimpulannya dalam beragama khususnya dalam Agama Hindu tidak ada kata mahal. Agama ya Agama, tidak ada sangkut pautnya dengan ukuran mahal atau murah. Dan yang terpenting ialah kita mampu menjalankan Dharma melalui Yadnya sesuai dengan tingkat kemampuan kita dan ketulusan hati kita.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk semeton. Jika terdapat penjelasan yang kurang lengkap atau kurang tepat. Mohon dikoreksi bersama. Suksma…

(sumber :Buku Cara Mudah Memahami Hindu, BabadBali.com)

Post a Comment