Notifications

Mengapa Lontar Kakawin Ramayana Tetap Relevan di Bali

Banyak orang sependapat bahwa Bali merupakan pulau surga di Indonesia. Sebab, pulau ini terkenal tidak hanya karena keindahan alamnya yang menakjubkan, tetapi juga karena warisan budayanya yang kaya. Lontar Kakawin Ramayana adalah salah satu aspek budaya yang tetap relevan hingga saat ini di daerah Bali.

Di kesempatan ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai lontar yang hingga kini tetap relevan di Bali tersebut. Apa nilai yang terkandung di dalamnya? Simaklah ulasan berikut.

Mengenal Lontar Kakawin Ramayana

lontar kakawin ramayana bali

Lontar ialah sebuah naskah kuno yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh leluhur masyarakat Bali.

Kehadiran Kakawin Ramayana terus memperkaya kehidupan spiritual dan budaya masyarakat Bali, meskipun sudah berabad-abad berlalu sejak penulisan aslinya. Kakawin Ramayana tetap menjadi sebuah harta budaya yang harus dilestarikan dan sangat berharga di Bali. Kesinambungan warisan budaya yang satu ini menjadi tanggung jawab bersama bagi masyarakat Bali. Berikut ialah alasan mengapa keberadaan lontar tersebut masih sangat relevan di Bali.

Refleksi Pada Nilai-Nilai Budaya

Ajaran yang tertuang dalam lontar ini ini dirasa telah memberikan landasan moral bagi individu maupun masyarakat dalam menjalani kehidupan mereka. Oleh karena itulah, pesan moral pada lontar kakawin ramayana masih dianggap relevan hingga saat ini.

Kakawin Ramayana bukan hanya dianggap sekadar sebagai kisah epik pada jaman dahulu, tetapi juga sebagai cerminan dari nilai-nilai budaya Bali. Konsep yang ada pada lontar ini seperti dharma (tindakan yang benar),  bhakti (pengabdian), dan karma (hukum tindakan dan akibat) yang terkandung dalam Ramayana tercerminkan di kehidupan sehari-hari masyarakat.

Dharma (Tindakan yang Benar) dalam Kehidupan Sosial

Nilai dharma di dalam kakawin ramayana yang mengajarkan tentang tindakan yang benar tercermin dalam norma-norma sosial pada masyarakat Bali. Hal ini merupakan ajaran dari sikap hormat kepada sesepuh atau orang yang lebih tua dan budaya gotong-royong pada masyarakat. Tidak hanya itu, kepatuhan terhadap adat istiadat adalah contoh lain yang nyata dari implementasi nilai dharma yang diilhami oleh Kakawin Ramayana. Sehingga mayoritas masyarakat di sana memiliki tata krama dan sopan santun yang baik.

Sebagaimana kita tahu bahwa masyarakat di Bali dikenal sebagai warga yang ramah kepada siapapun, termasuk orang-orang luar negeri yang berkunjung ke wilayah ini. Itulah mengapa banyak para wisatawan yang betah lama-lama liburan di Bali, bukan hanya karena tempatnya yang indah tetapi juga masyarakatnya ramah.

Implementasi Bhakti (Pengabdian) dalam Keseharian Masyarakat

Masyarakat Bali ialah orang-orang yang menerapkan konsep bhakti dalam melakukan pengabdian kepada Tuhan, leluhur, dan sesama. Hal ini tercermin dari kegiatan upacara keagamaan, seperti piodalan (perayaan hari jadi pura). Piodalan merupakan bentuk pengabdian masyarakat Bali yang mencerminkan nilai-nilai bhakti yang tertuang dalam ajaran Kakawin Ramayana.

Beberapa kegiatan upacara keagamaan di Bali ternyata cukup berhasil menarik perhatian banyak orang karena menunjukkan sebuah keunikan di dalamnya. Hal tersebut membuat wisatawan ikut melihat kegiatan keagamaan apabila masyarakat Bali sedang mengadakan ritual mereka. Sehingga membuat sebuah tambahan daya tarik dari para pelaku wisata yang berada di Bali.

Karma (Hukum Tindakan Dan Akibat)

Prinsip karma diterapkan oleh masyarakat Bali dalam pemilihan pakaian mereka. Masyarakat asli Bali cenderung mengenakan pakaian yang sopan dan sesuai dengan norma sosial. Lihat saja bagaimana para wanita di Bali seringakali mengenaka payas nista atau payas alit dalam kesehariannya. Baju ini bisa digunakan setiap hari, termasuk juga dalam upacara adat harian di Pura.  Laki-laki di Bali juga biasanya mengenakan kemeja berwarna putih dan udeng serta kamen yang melengkapi pakaian mereka.

Hal ini mencerminkan keyakinan bahwa apapum tindakan mereka di dalam keseharian, termasuk cara berpakaian, akan memengaruhi nasib mereka atau karma yang mungkin didapatkan. Itulah yang menjadikan salah satu sebab lontar kakawin ramayanan masih relevan hingga sekarang di Bali. Mereka tidak hanya sekadar meromantisasi apa yang menjadi gagasan Ramayana tetapi mendekatinya juga sebagai filosofi hidup yang tidak dapat terpisahkan di dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Jadi, itulah beberapa alasan mengapa keberadaan Lontar Kakawin Ramayana masih relevan jika diimplementasikan pada kehidupan masyarakat di Bali hingga saat ini. Bali tetap mampu mempertahankan kearifan lokal budaya yang diajarkan oleh leluhurnya. Menjadikan masyarakat yang berakar kuat pada pesan moral dan nilai tradisional sehingga bisa terbuka terhadap perubahan zaman.

Post a Comment