Tradisi Ngusaba Desa: Kegiatan Upacara Selamatan Desa Khas Bali
Di tengah gemerlapnya tradisi di Pulau Dewata, terdapat satu tradisi yang begitu khas dan istimewa, yakni tradisi Ngusaba Desa yang dilaksanakan secara khusus di Desa Adat Banyuning. Tradisi ini menjadi ciri khas yang membedakan desa ini dari desa-desa lain di Bali. Ngusaba Desa merupakan salah satu puncak dari rangkaian upacara adat yang diadakan, yang jatuh pada hari purnama kanem.
Salah satu aspek penting dari Ngusaba Desa adalah upacara pecaruan yang harus dilaksanakan sesuai dengan dresta, atau tata cara yang telah ditetapkan. Persiapan untuk upacara ini melibatkan sejumlah pecalang yang bertugas menjaga jalanan dari simpang empat Jalan Pulau Komodo hingga ke sisi timur Pura Desa Banyuning. Mereka dengan cermat mengatur lalu lintas, karena sebagian badan jalan akan digunakan sebagai lokasi upacara pecaruan yang sakral.
Meskipun mungkin terdengar sederhana, tradisi Ngusaba Desa ini mengandung makna dan nilai yang dalam bagi masyarakat Desa Adat Banyuning. Dengan penuh dedikasi dan kepatuhan terhadap dresta, mereka menjaga warisan budaya leluhur mereka tetap hidup dan berkembang, menjadikan tradisi ini sebagai identitas yang memperkaya kekayaan budaya Bali.