Spot Diving Terbaik di Indonesia untuk Pemula dan Pro
Pendahuluan: Keindahan Bawah Laut Indonesia yang Tak Terbantahkan
Mengapa Indonesia Menjadi Surga Diving Dunia?
Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Tak heran jika perairan Indonesia menyimpan kekayaan biota laut yang sangat melimpah, menjadikannya sebagai salah satu destinasi menyelam (diving) terbaik di dunia. Baik bagi penyelam pemula yang baru ingin mencoba pengalaman menyelam pertama kalinya, maupun penyelam profesional yang ingin menaklukkan kedalaman dan keunikan ekosistem laut yang berbeda, Indonesia punya semuanya. Dengan kondisi geografis yang berada di antara Samudra Pasifik dan Hindia, arus laut yang dinamis, serta keberadaan Coral Triangle, Indonesia menawarkan biodiversitas laut yang nyaris tak tertandingi.
Dari Sabang yang menawarkan keindahan karang dangkal, hingga Raja Ampat yang terkenal dengan kekayaan spesiesnya, Indonesia menghadirkan spot diving yang bukan hanya menakjubkan, tetapi juga aman dan ramah bagi pemula. Bahkan, beberapa lokasi seperti Amed di Bali atau Menjangan menawarkan instruktur bersertifikat dan fasilitas lengkap bagi mereka yang ingin mendapatkan lisensi diving. Bagi profesional, tantangan seperti arus kuat di Pulau Komodo atau menyelam di tengah kawanan hiu di Pulau Maratua bisa menjadi pengalaman tak terlupakan. Apapun levelmu dalam dunia selam, akan selalu ada spot di Indonesia yang cocok dengan keinginanmu.
Yang menarik, diving di Indonesia tidak sekadar soal petualangan dan pemandangan indah. Ia juga bisa menjadi sarana edukasi, konservasi, hingga refleksi spiritual. Banyak penyelam yang mengaku mendapatkan ketenangan batin saat berada di dalam laut, melihat langsung keindahan alam yang belum tersentuh, dan menyadari betapa pentingnya menjaga kelestarian laut. Itulah mengapa tren eco-diving kini semakin berkembang. Banyak dive center di Indonesia mulai menerapkan praktik ramah lingkungan, seperti tidak menyentuh karang, tidak memberi makan ikan sembarangan, hingga membawa kembali sampah yang ditemukan di laut ke darat untuk didaur ulang.
Sebelum terjun lebih dalam ke daftar spot diving terbaik, penting bagi para penyelam—baik pemula maupun pro—untuk memahami kondisi laut, musim terbaik menyelam, serta standar keselamatan dasar. Beberapa wilayah di Indonesia memiliki musim arus yang cukup kuat, sehingga menyelam pada waktu tertentu bisa berbahaya jika tidak dilakukan dengan panduan yang tepat. Namun tenang saja, hampir semua lokasi diving populer di Indonesia telah dilengkapi dengan fasilitas penyewaan alat, dive master berlisensi, serta pelatihan sebelum turun ke laut. Bahkan, kamu bisa mendapatkan sertifikasi resmi seperti Open Water hingga Divemaster di beberapa spot diving ini.
Artikel ini akan membahas berbagai spot diving terbaik di Indonesia, dibagi berdasarkan kesesuaian untuk pemula atau profesional. Masing-masing akan dijelaskan dengan detail tentang lokasi, jenis biota laut yang bisa ditemukan, kondisi arus, kedalaman rata-rata, hingga fasilitas penunjangnya. Kamu juga akan menemukan tips-tips menarik agar pengalaman menyelammu tidak hanya menyenangkan, tetapi juga aman dan tak terlupakan. Siapkan tabung oksigenmu, atur napasmu dalam-dalam, dan mari kita menyelam ke dalam daftar surga bawah laut Indonesia yang wajib kamu jelajahi!
Amed, Bali – Spot Nyaman untuk Pemula Menyelam Pertama Kali
Destinasi Diving Favorit dengan Arus Tenang dan Biota Kaya
Jika kamu adalah seorang pemula yang ingin mencoba pengalaman menyelam pertama kali, Amed di Bali adalah tempat yang sempurna untuk memulainya. Terletak di pesisir timur Pulau Bali, Amed merupakan desa nelayan yang berkembang menjadi surga bagi penyelam pemula dari seluruh dunia. Keunikan Amed terletak pada lautnya yang tenang, visibilitas air yang sangat jernih, serta beragam biota laut yang bisa kamu nikmati bahkan di kedalaman dangkal. Selain itu, Amed memiliki banyak pusat pelatihan menyelam bersertifikasi internasional yang siap membimbing kamu mulai dari sesi perkenalan hingga sertifikasi resmi Open Water Diver.
Salah satu daya tarik utama Amed adalah keberadaan kapal karam Jepang (Japanese Shipwreck) yang terletak tidak jauh dari bibir pantai. Lokasi ini sangat ramah untuk pemula karena bisa diakses hanya dengan berenang ringan tanpa harus menggunakan perahu. Kapal karam tersebut kini menjadi rumah bagi berbagai jenis karang lunak dan keras, serta ratusan spesies ikan tropis seperti clownfish, lionfish, hingga school of jackfish. Tidak hanya memberikan pengalaman visual yang luar biasa, tapi juga sangat edukatif dalam memperkenalkan konsep ekosistem bawah laut secara langsung dan nyata.
Selain itu, Amed juga dikenal memiliki pusat konservasi terumbu karang yang aktif melibatkan wisatawan dalam aktivitas transplantasi karang. Program ini sangat bermanfaat untuk pemula yang ingin menyelam dengan tujuan tidak hanya menikmati, tetapi juga menjaga lingkungan laut. Banyak operator selam di Amed menawarkan program dive and plant coral, di mana kamu bisa menanam bibit karang di lokasi konservasi sambil menikmati keindahan bawah laut. Aktivitas ini memberikan nilai tambah dalam perjalananmu, karena tidak hanya menyelam untuk kesenangan pribadi, tetapi juga turut menjaga kelestarian lingkungan.
Akses menuju Amed pun cukup mudah. Dari Bandara Internasional Ngurah Rai, kamu hanya perlu menempuh perjalanan darat selama 2,5 hingga 3 jam dengan kendaraan pribadi atau travel. Di sepanjang perjalanan, kamu akan melewati pemandangan alam Bali Timur yang masih alami dan sepi dari hiruk-pikuk wisatawan. Setibanya di Amed, kamu akan disambut dengan suasana desa yang damai, penduduk yang ramah, serta akomodasi yang cukup terjangkau. Mulai dari homestay sederhana hingga villa dengan pemandangan laut lepas, semua tersedia dengan harga bersahabat.
Dengan segala kelebihannya, tidak heran jika Amed menjadi spot favorit banyak instruktur diving untuk mengadakan sesi pengenalan menyelam. Bahkan, bagi kamu yang belum pernah menyelam sama sekali, kamu bisa mencoba Discover Scuba Diving—sebuah program trial diving yang memungkinkanmu menyelam dengan pengawasan langsung instruktur bersertifikat tanpa harus memiliki sertifikasi sebelumnya. Jadi, kalau kamu ingin menyelam untuk pertama kalinya, belajar menyelam di lingkungan yang tenang dan mendukung, serta menikmati keindahan bawah laut yang tak tertandingi, Amed adalah jawabannya.
Menjangan, Bali – Menyelam di Surga Terumbu Karang yang Tenang
Tempat Ideal Bagi Pemula dan Fotografer Bawah Laut
Pulau Menjangan, yang terletak di wilayah Bali Barat dan masuk dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat, adalah salah satu lokasi diving paling terkenal namun tetap tenang dan jauh dari keramaian. Menjangan dalam bahasa Bali berarti “rusa”, dinamakan demikian karena pulau ini juga dihuni oleh kawanan rusa liar yang berkeliaran bebas di daratan. Namun, daya tarik utama Menjangan tentu saja berada di bawah lautnya. Terumbu karang di sekitar pulau ini dianggap sebagai yang terbaik dan paling sehat di seluruh Bali, membuatnya menjadi spot menyelam yang ideal bagi pemula maupun fotografer bawah laut profesional.
Kondisi arus di sekitar Pulau Menjangan sangat bersahabat, dengan visibilitas mencapai 30 meter pada musim-musim terbaik. Inilah sebabnya banyak pusat pelatihan diving di Bali menjadikan Menjangan sebagai lokasi utama untuk pelatihan Open Water Diver. Selain karangnya yang penuh warna, Menjangan juga memiliki wall diving yang terkenal, di mana para penyelam bisa menyusuri dinding bawah laut yang menjulang dari kedalaman sekitar 5 meter hingga lebih dari 40 meter. Wall ini dipenuhi sponge besar, kipas laut raksasa, dan berbagai jenis ikan tropis seperti anthias, butterflyfish, dan angelfish yang berlalu-lalang bebas.
Keunikan Menjangan terletak pada keberagaman spesies laut dalam ekosistem yang sangat tenang. Banyak penyelam pemula merasa nyaman karena mereka bisa fokus mengatur pernapasan dan keseimbangan tanpa khawatir terbawa arus deras. Bahkan, untuk snorkeling pun pulau ini sangat ideal. Kamu bisa melihat langsung keindahan biota laut dari permukaan air yang jernih. Selain itu, jika beruntung, kamu mungkin bisa melihat hiu karang sirip putih, penyu hijau, hingga barakuda yang sering berkelompok di bagian utara pulau.
Infrastruktur wisata di sekitar Menjangan juga sangat mendukung pengalaman diving yang aman dan menyenangkan. Terdapat banyak dive center di kawasan Pemuteran dan Lovina, yang merupakan titik keberangkatan menuju Menjangan. Operator-operator ini umumnya telah tersertifikasi PADI dan menyediakan peralatan lengkap, guide profesional, serta boat dive yang nyaman. Akses menuju Menjangan juga tidak sulit; dari Denpasar kamu bisa menempuh perjalanan darat sekitar 3–4 jam menuju pelabuhan Labuan Lalang, lalu dilanjutkan dengan perahu ke pulau.
Menjangan adalah destinasi diving yang sempurna untuk kamu yang ingin menyelam tanpa tekanan—baik secara harfiah maupun figuratif. Keindahan karangnya, tenangnya perairan, serta kesan eksklusif karena belum terlalu ramai, menjadikan tempat ini pilihan ideal untuk belajar menyelam, healing di bawah air, atau berburu foto bawah laut yang menawan. Jika kamu mengutamakan kualitas visual dan kenyamanan dalam menyelam, Menjangan wajib masuk daftar tujuan diving pertamamu di Indonesia.
Gili Trawangan, Lombok – Diving Seru dengan Atmosfer Tropis
Destinasi Favorit untuk Pemula dan Backpacker Pecinta Selam
Gili Trawangan, pulau kecil yang terletak di barat laut Lombok, telah lama dikenal sebagai surganya para backpacker, penyelam, dan pencari matahari. Tidak hanya terkenal dengan pesta pantai dan suasana santainya, Gili Trawangan juga merupakan salah satu lokasi diving paling ramah untuk pemula di Indonesia. Perairan di sekitarnya memiliki visibilitas luar biasa dan suhu air yang nyaman, membuat pengalaman menyelam menjadi menyenangkan bahkan bagi mereka yang baru pertama kali turun ke bawah permukaan laut. Terlebih lagi, banyak dive center di pulau ini yang sudah terakreditasi internasional, sehingga kamu bisa belajar dengan instruktur profesional sekaligus menikmati suasana pulau yang tropis dan hangat.
Salah satu spot diving yang paling populer di Gili Trawangan adalah Shark Point. Jangan khawatir—hiu yang ada di sini adalah hiu karang yang jinak dan tidak berbahaya. Spot ini ideal untuk pemula karena arusnya ringan dan kedalamannya bervariasi dari 10 hingga 30 meter. Selain hiu, kamu juga bisa melihat penyu hijau besar yang berenang santai, school of trevally, hingga berbagai jenis nudibranch berwarna-warni. Untuk pemula yang ingin pengalaman unik, ada juga opsi night dive, di mana kamu bisa melihat makhluk laut nokturnal yang jarang tampak di siang hari. Sensasinya? Seperti menyelam ke dunia lain.
Yang menarik dari Gili Trawangan adalah konsep tanpa kendaraan bermotor. Segala aktivitas di pulau ini dilakukan dengan berjalan kaki, bersepeda, atau naik cidomo (kereta kuda khas lokal). Ini memberikan pengalaman wisata yang jauh dari polusi dan kebisingan, sangat cocok bagi mereka yang ingin belajar diving dalam suasana santai. Setelah sesi menyelam, kamu bisa langsung bersantai di pinggir pantai dengan kelapa muda, menikmati matahari terbenam, atau mengikuti kelas yoga yang tersedia di berbagai resort. Kombinasi antara aktivitas laut dan darat yang seimbang membuat Gili Trawangan sangat ideal untuk penyelam pemula yang juga ingin menikmati suasana liburan tropis.
Bagi kamu yang belum punya lisensi, hampir semua dive center di Gili Trawangan menawarkan program Discover Scuba Diving (DSD), kursus PADI Open Water, hingga program lanjutan seperti Advanced Open Water dan Rescue Diver. Semua dilakukan dengan standar keselamatan tinggi dan peralatan modern. Banyak juga pelajar dari luar negeri yang datang ke sini untuk mengambil program long-stay diving, di mana mereka tinggal beberapa minggu dan sekaligus belajar menyelam secara mendalam sambil menikmati hidup di pulau kecil yang eksotis ini. Harga pelatihan di sini pun relatif lebih murah dibandingkan negara-negara barat, namun dengan kualitas yang tak kalah baik.
Tidak hanya menyenangkan dan edukatif, diving di Gili Trawangan juga memberikan dampak positif terhadap pelestarian lingkungan. Beberapa komunitas lokal dan dive center aktif dalam kegiatan konservasi laut seperti pembersihan dasar laut, penanaman karang buatan, dan edukasi kepada wisatawan tentang pentingnya menjaga ekosistem laut. Kamu bisa bergabung dalam program-program ini sebagai bentuk kontribusi terhadap kelestarian alam. Jadi, menyelam di Gili Trawangan bukan hanya soal liburan dan kesenangan pribadi, tapi juga menjadi pengalaman yang membawa manfaat bagi lingkungan dan masyarakat lokal.
Pulau Weh, Aceh – Petualangan Diving di Ujung Barat Indonesia
Surga Bawah Laut dengan Kombinasi Ekosistem Unik
Pulau Weh, yang terletak di ujung barat Indonesia, tepatnya di provinsi Aceh, merupakan destinasi diving yang semakin naik daun di kalangan penyelam lokal maupun internasional. Meski belum sepopuler Raja Ampat atau Bali, keaslian dan kekayaan bawah laut Pulau Weh tidak bisa dianggap remeh. Wilayah perairannya berada di pertemuan Samudera Hindia dan Laut Andaman, menjadikannya rumah bagi berbagai jenis spesies laut yang unik dan berbeda dari wilayah timur Indonesia. Kombinasi arus yang kuat, visibilitas tinggi, serta ekosistem yang masih sangat alami menjadikan Pulau Weh sebagai destinasi favorit bagi penyelam berpengalaman, namun masih tetap bersahabat untuk pemula yang ingin naik level dari diving dasar.
Salah satu spot diving paling ikonik di Pulau Weh adalah Sophie Rickmers Wreck, sebuah kapal kargo Jerman sepanjang 134 meter yang tenggelam sejak tahun 1940-an. Lokasi ini menjadi rumah bagi ribuan ikan dan karang yang menutupi bagian luar kapal, menciptakan suasana misterius yang menantang dan menakjubkan. Spot ini cocok untuk penyelam profesional karena letaknya yang cukup dalam, namun bagi pemula yang sudah memiliki lisensi Open Water, pengalaman menyelam di sekitar permukaan kapal tetap bisa memberikan sensasi luar biasa. Selain itu, Pulau Weh juga punya spot diving vulkanik seperti di bawah Gunung Api Pria Laot, tempat kamu bisa melihat gelembung panas yang keluar dari dasar laut.
Yang membuat Pulau Weh semakin menarik adalah keasliannya. Tidak seperti destinasi diving lain yang telah banyak tersentuh oleh modernisasi, Pulau Weh masih mempertahankan nuansa kampung nelayan yang damai. Banyak dive center di kawasan Iboih dan Gapang Beach yang menawarkan kursus menyelam bersertifikasi dengan harga terjangkau dan didampingi oleh instruktur berpengalaman. Fasilitas yang ditawarkan juga memadai meski sederhana, memberikan pengalaman menyelam yang lebih intim dan personal. Bahkan banyak backpacker yang memilih tinggal berbulan-bulan di sini karena keindahan alam dan keramahtamahan penduduk lokal yang sulit dilupakan.
Bagi pemula yang baru lulus kursus Open Water, Pulau Weh menawarkan spot-spot ideal seperti Rubiah Sea Garden yang dangkal dan penuh warna. Terumbu karang di lokasi ini sangat sehat, dihuni oleh aneka jenis ikan seperti parrotfish, butterflyfish, dan clownfish. Airnya jernih, dan arus relatif tenang, sangat cocok untuk latihan penyelaman pertama setelah mendapat sertifikat. Selain diving, snorkeling di Rubiah juga sangat populer karena dapat dilakukan langsung dari pantai tanpa perlu naik kapal. Banyak pengunjung yang menghabiskan waktu berjam-jam menikmati keindahan bawah laut hanya dengan perlengkapan snorkeling dasar.
Akses ke Pulau Weh juga tidak sesulit yang dibayangkan. Kamu bisa terbang ke Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh, lalu melanjutkan perjalanan dengan kapal feri dari Pelabuhan Ulee Lheue menuju Sabang. Waktu tempuhnya hanya sekitar 45 menit hingga 2 jam, tergantung jenis kapal. Sesampainya di Sabang, kamu akan disambut dengan udara segar, laut biru kehijauan, dan suasana yang benar-benar damai. Diving di Pulau Weh bukan hanya soal melihat biota laut, tapi juga merasakan kedekatan dengan alam dan kehidupan lokal yang masih sangat alami dan menyentuh.
Pulau Maratua, Kalimantan Timur – Bertemu Hiu dan Pari di Laut Tropis
Destinasi Diving Eksotis di Jantung Segitiga Terumbu Karang Dunia
Pulau Maratua, yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, merupakan salah satu permata tersembunyi dalam dunia diving Indonesia. Pulau ini merupakan bagian dari Kepulauan Derawan, sebuah gugusan pulau yang terletak di jantung segitiga terumbu karang dunia (Coral Triangle). Kawasan ini dikenal sebagai pusat biodiversitas laut tertinggi di planet ini, menjadikannya destinasi wajib bagi setiap penyelam yang ingin merasakan sensasi menyelam di antara keanekaragaman hayati laut yang luar biasa. Di Pulau Maratua, kamu dapat menjumpai hiu, pari manta, penyu raksasa, dan bahkan kadang-kadang lumba-lumba dalam satu sesi penyelaman—sebuah pengalaman langka dan menakjubkan.
Bagi pemula, spot diving di sekitar Maratua seperti Turtle Traffic sangat cocok karena perairannya cenderung tenang dan dipenuhi oleh penyu hijau besar yang berenang bebas tanpa takut pada manusia. Menyelam di sini seperti memasuki dunia lain, di mana kamu akan dikelilingi oleh penyu, ikan kerapu raksasa, dan schooling fish seperti fusilier dan snapper yang membentuk formasi yang begitu indah. Untuk penyelam profesional, Maratua Channel adalah surganya adrenalin. Arus deras di saluran ini membawa plankton dalam jumlah besar, menarik hiu sirip putih, hiu martil, hingga pari manta berukuran besar—sebuah tontonan yang spektakuler bagi para penggemar macro dan pelagic diving.
Selain diving, pulau ini juga memiliki pesona daratan yang luar biasa. Maratua adalah atol berbentuk cincin dengan laguna besar di tengahnya, dikelilingi pasir putih halus dan hutan mangrove yang asri. Wisatawan bisa menikmati sunset, bersepeda keliling pulau, atau bersantai di penginapan tepi laut yang langsung menghadap laut terbuka. Banyak resort di Maratua menawarkan paket diving lengkap termasuk akomodasi, transportasi laut, hingga sesi pelatihan untuk pemula. Bahkan kamu bisa mengambil lisensi PADI Open Water atau Advanced Open Water langsung di pulau ini, diajar oleh instruktur profesional yang berasal dari berbagai negara.
Akses ke Maratua memang memerlukan sedikit usaha, namun hasilnya sangat sepadan. Dari Jakarta atau kota besar lainnya, kamu perlu terbang ke Balikpapan, lalu lanjut ke Berau, dan diteruskan dengan perjalanan darat dan laut menuju Maratua. Meski perjalanannya panjang, kamu akan disambut oleh laut sebening kaca, pasir putih yang membentang luas, dan suasana pulau yang begitu tenang—ideal bagi penyelam yang ingin merasakan kedamaian dan petualangan sekaligus. Tidak sedikit pula wisatawan yang datang untuk honeymoon sambil belajar menyelam karena tempat ini sangat romantis dan eksklusif.
Kepedulian terhadap kelestarian alam laut di Maratua juga sangat tinggi. Banyak program konservasi yang dijalankan oleh LSM lokal dan internasional bekerja sama dengan operator diving. Mereka aktif dalam pelestarian penyu, rehabilitasi terumbu karang, serta kampanye anti-plastik di laut. Sebagai penyelam, kamu bisa turut serta dalam program-program ini dan menjadikan liburanmu lebih bermakna. Dengan semua yang ditawarkan—keindahan, tantangan, fasilitas, dan nilai konservasi—Pulau Maratua benar-benar merupakan destinasi diving yang luar biasa baik untuk pemula yang ingin belajar maupun profesional yang mencari sensasi baru di bawah laut.
Kesimpulan: Menyelami Keindahan Laut Indonesia, untuk Semua Level
Dari Pemula Hingga Profesional, Lautan Indonesia Selalu Terbuka
Indonesia memang tidak main-main jika bicara soal kekayaan laut. Dari ujung barat di Pulau Weh, hingga timur di Raja Ampat, setiap titik menyelam menghadirkan pengalaman yang unik, menakjubkan, dan penuh warna. Baik kamu adalah penyelam pemula yang baru belajar menyeimbangkan napas di bawah permukaan, atau seorang profesional yang berburu hiu martil dan arus kencang di celah-celah karang terdalam, Indonesia punya semuanya. Tempat-tempat seperti Amed, Menjangan, Gili Trawangan, Maratua, dan Pulau Weh, bukan hanya menyajikan keindahan visual, tetapi juga pendidikan bawah laut yang tidak bisa digantikan oleh teori di kelas.
Lebih dari sekadar tempat menyelam, spot diving terbaik di Indonesia juga menawarkan peluang berharga untuk memahami pentingnya menjaga ekosistem laut. Melalui program konservasi, edukasi lingkungan, hingga interaksi dengan masyarakat lokal yang hidup selaras dengan laut, kamu tidak hanya jadi turis—kamu menjadi bagian dari upaya besar menjaga surga bawah laut ini tetap lestari untuk generasi selanjutnya. Bayangkan, betapa indahnya dunia ini jika semua penyelam punya kesadaran bahwa laut bukan hanya tempat untuk berlibur, tapi juga rumah yang harus dijaga bersama.
Tak perlu ragu untuk mulai petualangan menyelammu dari sekarang. Dengan ratusan dive center, instruktur bersertifikat, dan spot yang sudah teruji aman bagi pemula sekalipun, kamu bisa memulai perjalanan luar biasa yang tak hanya menyegarkan jiwa tapi juga membuka wawasan. Jangan tunggu harus jadi ahli dulu untuk bisa menikmati keindahan bawah laut Indonesia. Yang kamu butuhkan hanyalah niat, rasa penasaran, dan cinta terhadap alam. Laut akan menyambutmu dengan segala keajaibannya.
Jika kamu sudah pernah menyelam di salah satu spot di atas, atau punya rekomendasi tempat lain yang belum disebutkan, jangan ragu untuk berbagi pengalamanmu di kolom komentar. Bagi artikel ini kepada teman-temanmu yang ingin belajar diving atau mencari tempat menyelam terbaik. Semakin banyak yang tahu, semakin banyak pula yang akan jatuh cinta pada laut Indonesia, dan semakin besar pula kesadaran untuk menjaganya. Yuk, jadikan diving bukan sekadar aktivitas, tapi bagian dari gaya hidup yang positif, sadar lingkungan, dan penuh makna!
Sampai jumpa di bawah laut—karena di sanalah, dunia yang berbeda namun begitu indah menanti untuk ditemukan.