Notifications
HINDU
UPACARA MECOLONGAN ( 3 BULANAN )

UPACARA MECOLONGAN ( 3 BULANAN )

Menurut Lontar Tutur Panus Karma, Nyama Bajang adalah kelompok kekuatan Ida Sanghyang Widhi Wasa yang bertugas membantu “Kanda Pat” dalam menjaga si-bayi dalam kandungan. Nyama Bajang terdiri dari 108 mahluk halus antara lain bernama: bajang colong, bajang dedari, bajang dodot, bajang lembu, bajang yeh, bajang tukad, bajang ambengan, bajang papah, bajang lengis, bajang bukal, bajang kunir, bajang simbuh, bajang deleg, bajang bejulit, bajang yuyu, bajang sapi, bajang kebo, bajang helang, bajang…
Hari Pemujaan Bhatara Rambut Sedana

Hari Pemujaan Bhatara Rambut Sedana

Rabu Wage Wuku Klawu atau dalam Bahasa Bali disebut Buda Wage Klawu atau yang lebih dikenal dengan istilah “ Buda Cemeng Klawu ”. Buda Cemeng Klawu merupakan hari pemujaan terhadap Bhatara Rambut Sedana yang melimpahkan kemakmuran dan kesejahteraan. Hal ini sering disebut sebagai piodalan Ida Bhatara Rambut Sedana yang diperingati setiap 210 hari atau 6 bulan sekali oleh masyarakat Hindu di Bali. Dalam tradisi agama Hindu di Bali, “ Batara Rambut Sedana ” dipuja sebagai “ Dewi Kesejahteraan ” …
Tata Cara Ngaturang Pejati Beserta Mantram

Tata Cara Ngaturang Pejati Beserta Mantram

Menyalakan dupa: Om Ang dupam samarpayami ya namah svaha Ya Tuhan, hamba puja Engkau dalam sinar suciMu sebagai Brahma, pengantar bhakti hamba kepadaMu. Menghaturkan dupa: Om Ang dupa dipastra ya namah svaha Ya Tuhan, hamba puja Engkau sebagai Brahma, hamba mohon ketajaman sinar sucimu dalam menyucikan dan menjadi saksi sembah hamba kepadaMu. Membersihkan bunga dengan asap dupa: Om puspa danta ya namah svaha Ya Tuhan, sucikanlah kembang ini dari segala kotoran. Upatti Upatti ini dilaksanakan…
Jenis-Jenis Canang – Cara Membuat Beserta Makna

Jenis-Jenis Canang – Cara Membuat Beserta Makna

Canang Genten Canang genten adalah bentuk banten paling sederhana yang menggambarkan ida sang hyang Widhi wasa dalam manifestasinya sebagai sanghyang Tri Murti. Sebagai alas dapat digunakan taledan, ceper ataupun daun pisang yang berbentuk segi empat. Diatasnya berturut-turut disusun perlengkapan yang lain seperti: bunga dan daun-daunan, porosan yang terdiri dari satu/dua potong sirih diisi sedikit kapur dan pinang, lalu dijepit dengan sepotong janur, sedangkan bunganya dialasi dengan janur yan…
Banten Peras – Cara Membuat beserta Makna

Banten Peras – Cara Membuat beserta Makna

Banten Peras ini boleh dikatakan tidak pernah dipergunakan tersendiri, tetapi menyertai banten-banten yang lain seperti: daksina, suci, tulang-sesayut dan lain-lainnya. Dalam beberapa hal, pada alasnya dilengkapi dengan sedikit beras dan benang putih. Untuk menunjukkan upacara telah selesai, maka seseorang (umumnya pimpinan upacara) akan menarik lekukan pada "kulit-peras", dan menaburkan beras yang ada dibawahnya. Pada Lontar Yajna-prakerti disebut bahwa peras melambangkan Hyang Tri…